Selasa, 21 September 2010

Kenapa harus marah ?

Setelah pemakaman bapa kemarin sore, kami sekeluarga pun berniat mengunjungi kuburannya lagi pada pagi hari itu. Aku bersama mama dan ketiga kakakku yang ikut bersama di mobilku.Diikuti dua mobil lain di belakang yang membawa serta dua kakakku yang lain bersama dengan masing-masing anak dan suaminya. Banyak percakapan yang terjadi di mobilku dan ingatan-ingatan kami atas bapa semasa hidupnya. 
Namun ternyata di perjalanan kami tersendat oleh kemacetan karena hari itu masih banyak orang yang berziarah untuk silaturahmi idul fitri 1431 H. Waduh, macetnya bener-bener menyebalkan, ditambah lagi teriknya matahari pagi itu, dan keegoisan mobil dan motor yang saling menyusul untuk segera keluar dari kemacetan. Demikian pula hati ini sudah semakin semrawut melihat keadaan yang ribet itu. 
Ditambah lagi di persimpangan jalan menuju pekuburan, aku mengambil satu jalan yang dianggap hanya dipakai untuk satu arah. Sudah pasti mobilku harus berhenti dan mempersilakan mobil lain maju agar aku dapat menembus melewati jalan yang dianggap satu arah itu. Saat aku memasuki jalan itu, sama sekali tidak ada tanda/signboard dilarang masuk atau verbodent.Mobilku tentunya boleh masuk jalan tersebut? oh ternyata tidak, sebuah mobil sedan putih menyerobot masuk dan keluar suara dari dalam, "Ini satu arah pak!" dan aku pun ikut teriak "Bisa masuk kok pak,karena tidak ada tandanya" "kami orang sini , kami tinggal disini, jalan ini hanya satu arah." "yah terserahlah, terimakasih" sahutku.
Pada akhirnya kami pun sampai di parkiran pekuburan, dengan hati yang sedikit kesal akibat kejadian itu. 
Hingga akhirnya kami pulang dan melewati lagi jalan tersebut, dan dengan mata kepalaku sendiri kubuktikan kalau memang tidak 
kutemukan tanda verboden di mulut jalan tersebut. Weleh weleh udah salah kok ngotot ya !

Inilah yang dinamakan situasi di dalam sebuah peristiwa. Kita mempunyai peristiwa/kejadian yang sedang kita alami namun di sisi lain kita dihadapkan dengan situasi-situasi kecil yang bisa mempengaruhi peristiwa itu. Jangan biarkan persoalan kecil dapat mempengaruhi lebih besar saat kita hadapi suatu masalah.Coba bersabar dan mengalah, itu yang harus kuusahakan di hari-hari mendatang. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar