Pagi itu aku berpikir,, mengapa harus secepat ini bapaku dipanggil ? Padahal masih banyak keinginan yang belum diwujudkan untuk bapa. Memang, ku mungkin jarang memerhatikan bapa.
Sesaat kemudian otakku mulai bertanya lagi, memangnya apa yang diderita bapa ? Dia hanya mengeluh sakit kembung saja kok sewaktu aku datang minggu lalu. Semakin ku bertanya, mengapa mengapa dan mengapa, tapi makin ku menghadapi jawaban buntu. Jawaban buntu inilah yang membuat pikiran ku mengandai-andai. Andai bapa masih ada, pasti aku kan lakukan ini, andai bapa masih di samping kami, pasti ku kan lakukan itu. Ampun Tuhan, karena kini aku tidak boleh lagi menyesali kepergian bapa. Karena Bapa yang kekal telah memanggil bapaku pulang ke rumah yang kekal. Kutermenung sejenak, dan kuyakin bahwa Tuhan akan mengajar aku sekarang untuk semakin dekat dengan Tuhan seperti bapa. Mau melayani orang lain seperti yang bapa lakukan, dan mencintai Tuhan. Kalau orang bilang penyesalan itu tak ada gunanya, namun bagiku penyesalan dapat menjadi titik awal aku bangun kembali hidup yang lebih bermakna untuk Tuhan. Aku sangat berterimakasih pada Tuhan yang setia menjagaku (Mazmur 117:2) memberikan aku ujian untuk menguatkan imanku dan pada akhirnya nanti aku dapat mengakhiri pertandingan seperti yang bapa kerjakan hingga akhir hayatnya. Tuhan Yesus terimakasih atas kasih setiamu.
Sesaat kemudian otakku mulai bertanya lagi, memangnya apa yang diderita bapa ? Dia hanya mengeluh sakit kembung saja kok sewaktu aku datang minggu lalu. Semakin ku bertanya, mengapa mengapa dan mengapa, tapi makin ku menghadapi jawaban buntu. Jawaban buntu inilah yang membuat pikiran ku mengandai-andai. Andai bapa masih ada, pasti aku kan lakukan ini, andai bapa masih di samping kami, pasti ku kan lakukan itu. Ampun Tuhan, karena kini aku tidak boleh lagi menyesali kepergian bapa. Karena Bapa yang kekal telah memanggil bapaku pulang ke rumah yang kekal. Kutermenung sejenak, dan kuyakin bahwa Tuhan akan mengajar aku sekarang untuk semakin dekat dengan Tuhan seperti bapa. Mau melayani orang lain seperti yang bapa lakukan, dan mencintai Tuhan. Kalau orang bilang penyesalan itu tak ada gunanya, namun bagiku penyesalan dapat menjadi titik awal aku bangun kembali hidup yang lebih bermakna untuk Tuhan. Aku sangat berterimakasih pada Tuhan yang setia menjagaku (Mazmur 117:2) memberikan aku ujian untuk menguatkan imanku dan pada akhirnya nanti aku dapat mengakhiri pertandingan seperti yang bapa kerjakan hingga akhir hayatnya. Tuhan Yesus terimakasih atas kasih setiamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar